Database Security

 

KEAMANAN BASIS DATA

basis-data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi. karena merupakan media utama dalam menyediakan informasi kepada user. Alasan lain, adalah karena menyangkut informasi yang tersimpan dari sebuah sistem atau organisasi pada media simpanan data itu sehingga sangat penting sekali untuk dijaga keamanannya dari penggunaan orang yang tidak memiliki otoritas.

beberapa hal penting mengapa harus menjadi perhatian khusus dalamkeamanan basis-data adalah sebagai berikut:

  • Kemampuan menyediakan informasi dengan cepat dan akurat, adalah merupakan kebutuhan dalam information-based society
  • Sangat pentingnya informasi sehingga hanya boleh diakses oleh orang yang memiliki otorisas (hak akses)
  • Adanya trend trade-secret, yaitu jual-beli data, sehingga ada muncul perilaku untuk mencuri informasi, karena ada nilai ekonomis-nya

 

  1. Perubahan paradigma personal-computer menjadi sharedcomputer

Awalnya sebuah komputer disebut PC (Personal Computer), namun seiring dengan perkembangan bidang jaringan komputer, maka sebuah komputer tidak tepat lagi disebut PC, melainkan shared-computer.

Shared-computer adalah komputer yang saling dikoneksikan satu dengan yang lain, sehingga user bisa saling berbagi informasi (shared-resources), yang membentuk sebuah Local Area Network (LAN). Dengan adanya LAN (computer networks) akan mempercepat user untuk melakukan akses ke basis data.

Dengan adanya koneksi ke basis data dari segala arah, menyebabkan beberapa hal baru yang mengkhawatirkan muncul seperti:

  • Membuka potensi lubang keamanan untuk disusupi oleh penyadap (matamata)
  • User dihadapkan kepada pilihan: keamanan (secure) atau kenyamanan (comfortable).
  • Meningkatnya jumlah host yang digunakan seiring jumlah user yang memiliki otoritas menyebabkan, lebih banyak server yang harus ditangani; sehingga membutuh lebih banyak SDM yang handal dan tersebar.

 

  1. Klasifikasi Keamanan Basis Data

Klasifikasi Keamanan Basis Data dapat disebutkan sebagai berikut:

1.  Keamanan yang bersifat fisik (physical security), yaitu yang berdasar pada aspek fisik perangkat. Misalkan ruang server, kunci komputer, kartu elektronis.

2.  Keamanan yang berhubungan dengan orang (personel), yaitu user yang diberi labelling untukprivillege akses pengguna.

3.  Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi, yaitu bagaimana agar prosedur penyimpanan lebih aman, begitu juga pada media yang digunakan dan teknik untuk mengamankan data tersebut.

4.   Keamanan dalam operasi, yaitu menyusun mekanisme pengoperasian user agar terkontrol sehingga dapat diantisipasi kesalahan yang terjadi saat penyimpanan dan pengambilan data.

Namun terdapat beberapa aspek untuk mendukung keamanan basis data dapat disebutkan sebagai berikut:

1.   Network security, memfokuskan kepada saluran pembawa informasi serta sistem yang terintegrasi kepadanya (host dan kanal).

2.   Application security, memfokuskan kepada aplikasi itu sendiri (yang digunakan untuk basis data atau yang menjadi antar-muka kepada basis data), beserta aplikasi dukungan lainnya kepada basis data itu sendiri.

3.   Computer security, memfokuskan kepada keamanan dari komputer (end system) yang digunakan, khususnya hardware pada komputer tersebut.

Selanjutnya, aspek kehandalan terhadap Keamanan Basis Data ditentukan dari aspek berikut,yaitu:

 

1.      Privacy / confidentiality

Seperti bagaimana memproteksi data bersifat pribadi yang sensitif seperti:nama, tempat tanggal lahir, agama, hobby, penyakit yang pernah diderita, status perkawinan; data pelanggan; dan transaksi pada ecommerce. Juga khususnya melakukan proteksi terhadap serangan sniffer.

 

2.      Integrity

Tindakan bagaimana agar informasi tidak berubah tanpa ijin seperti: Tampered (data baru menimpa data lama), altered (perubahan terhadap nilai data yang eksis, yakni data ter-edit) , dan  modified (data yang eksis dapat disisipkan, ditambah, dihapus oleh data baru). Khususnya melakukan proteksi terhadap serangan: spoof, virus, trojan horse.

 

3.      Authentication (otentikasi)

Tindakan otentifikasi dilakukan untuk meyakinkan keaslian data, sumber data yang diakses, user yang mengakses data, serta server yang digunakan, dengan melakukan cara seperti: penggunaan digital signature, dan biometrics. Ini dilakukan untuk memproteksi terhadap serangan seperti password palsu.

 

4.      Availability

Artinya, informasi harus dapat tersedia ketika dibutuhkan, dengan menghindari server dibuat hang, down, crash. Tindakan ini bertujuan untuk proteksi terhadap serangan: denial of service (DoS) attack.

 

5.      Non-repudiation

Non-repudiation maksudnya menghindari akses-user agar tidak dapat menyangkal bahwa telah melakukan transaksi; dengan cara setiap akhir transaksi pada form dilengkapi dengan penggunaan digital signature. Hal ini dilakukan untuk proteksi terhadap serangan: deception.

 

6.      Access control

Dengan adanya access control, maka ada sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengatur user dan akses yang dilakukan oleh user (siapa boleh melakukan apa).

Beberapa caranya seperti:

a.      Dengan menggunakan password.

b.      Membuat kelas / klasifikasi privillege-user.

Ini bertujuan untuk melakukan proteksi terhadap serangan: intruder.

3.      Klasifikasi File (Arsip)

Proses klasifikasi file adalah hal mendasar dalam keamanan database. Beberapa klasifikasi utama antara lain :

·         Master File (File Induk) dalam sebuah aplikasi, file ini merupakan file yang penting karena berisi record-record yang sangat perlu di dalam organisasi

·         Transaction File (File Transaksi) digunakan untuk merekam data hasil dari transaksi yang terjadi

·         Report File (File Laporan)  berisi informasi-informasi yang akan ditampilkan

·         History File (File Sejarah) berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, namun masih tetap disimpan sebagai arsip

·         Backup File (File Salinan) salinan dari file-file yang masih aktif di dalam basis data pada suatu saat tertentu

 

 




Hirarki organisasi sebagai berikut :

Penjelasannya sebagai berikut:

·         Bit merupakan unit data yang terkecil dan terdiri dari biner 1 atau 0.

·   Byte yaitu suatu kelompok yang terdiri dari beberapa bit yang menggambarkan satu angka,karakter atau simbol lainnya.

·      Field yaitu kelompok karakter, angka atau simbol-simbol menjadi suatu kata, kelompok huruf atau kelompok angka.

·          Record yakni kelompok dari suatu field.

·         Arsip (file) adalah kelompok dari record yang mempunyai tipe yang sama.

·         Database yaitu kelompok dari arsip-arsip yang berhubungan.

 

4.      Serangan (attack) terhadap basis data

Jenis-jenis serangan (attack) antara lain :

·         Interruption, yaitu penghentian sebuah proses yang sedang berjalan

·         Interception yaitu menyela sebuah proses yang sedang berjalan

·         Modification yaitu mengubah data tanpa ijin dari pihak otoritas

·    Fabrication yaitu serangan yang bersifat destruktif berupa perusakan secara mendasar pada sistem utama

Beberapa penyalahgunaan basis data diantaranya sebagai berikut :

Tidak Disengaja

·         Kerusakan selama proses transaksi

·         Ganguan dalam akses database

·         Kesalahan pendistribuasian data pada beberapa komputer

·      Logika error yang mengancam kemampuan transaksi untuk mempertahankan konsistensi database

Disengaja oleh pihak yang tidak ada otoritas

·         Pengambilan data / pembacaan data

·         Pengubahan data

·         Penghapusan data

 

5.      Back-up data dan recovery

Tindakan back-up adalah proses secara periodik untuk mebuat duplikat dari basis-data dan melakukan logging-file (atau program) ke media penyimpanan eksternal. Sedangkan tindakan recovery (pemulihan) adalah merupakan upaya uantuk mengembalikan basis data ke keadaaan yang dianggap benar setelah terjadinya suatu kegagalan.

Ada tiga jenis tindakan pemulihan, yaitu:

·      Pemulihan terhadap kegagalan transaksi : yaitu kesatuan prosedur dalam program yang dapat mengubah / memperbarui data pada sejumlah tabel.

·         Pemulihan terhadap kegagalan media : yaitu pemulihan karena kegagalan media dengan cara mengambil atau memuat kembali salinan basis data (back-up) .

·   Pemulihan terhadap kegagalan sistem : yakni karena gangguan sistem, hang, listrik terputus alirannya.

 

Beberapa Fasilitas pemulihan pada DBMS (Database Management Systems):

·      Mekanisme back-up secara periodik .

·  Fasilitas logging (log-book) dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung dan pada saat database berubah.

·       Fasilitas checkpoint, melakukan update database yang terbaru

·       Manager pemulihan, memperbolehkan sistem untuk menyimpan ulang database menjadi lebih konsisten setelah terjadinya kesalahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini